TOBASA-SUMBER
Tiga atlet renang putra asal Bandung berhasil meraih juara I, II, dan III lomba renang kelas Internasional yang diperlombakan dalam memeriahkan Festival Danau Toba (FDT) 2014 yang diselenggarakan di Dermaga Balige, Danau Toba, Sabtu (20/9).
Ketiganya warga Kabupaten Jawa Barat itu yakni, juara I diraih Alfadlan (17), juara II diraih Satrio Bagaskara (18), dan juara III diraih oleh Edward Farand Wijaya (20). Dalam pertandingan itu, mereka berhasil merobohkan 18 atlet lainnya termasuk atlet luar negeri asal Australia, Amerika dan Rusia.
air. Hanya saja ia mengaku sempat gentar dengan dinginnya air Danau Toba.
“Pertama cebur ke air, dinginnya sangat terasa. Memang, baru kali ini merasakan air Danau Toba. Suasananya jauh lebih tenang berenang di danau,” ujar Alfadlan dengan nomor peserta 13 itu.
Diketahui, ada 4 klas lomba yang diperlombakan. Selain klas 10 Km putra, juga da klas putri 10 Km. Di kelas tersebut ada Reza Kania Dewi (20) warga Jawa Timur yang menjadi juara dari 8 pesaing lainnya. Tentang dinginnya air Danau Toba juga ia akui. Bahkan sempat gentar dengan situasi itu.
“Berenang lebih enak di danau. Hanya saja lebih dingin,” aku Reza yang juga mengaku baru pertama kali berenang di Danau toba itu.
Kemudian ada kelas renang rakyat 1 km. Renang rakyat ini cukup meriah dengan peserta lebih dari 60 orang. Uniknya, baru saja dimulai start, ada sekitar 10 orang lebih peserta yang langsung menyerah dan meminta bantua patroli menjemput. Selain tidak tahan dengan dinginnya air Danau Toba, sebahagaian mereka mengaku takut dengan kedalaman. Dalam pertandingan itu dijuarai warga Chili.
Panitia kegiatan dari PRSI Pusat Amir Husein menerangkan, untuk kelas 10 Km dalah para altlet profesional yang sudah sering mengikuti lomba di taraf internasional. Mereka berasa dari berbagai daerah seperti dari DKI, Jabar, Sumsel, Riau, Kaltim, Jatim, Jateng, Australia, Amerika da Rusia. Sedangkan untuk kelas renang rakyat 1 km, pesertanya sebahagian besar dari sejumlah perwakilan dari Kabupaten Tobasa dan Kabupaten tetangga di Danau Toba, serta 2 orang dari luar negeri.
Sebelum pertandingan dimulai, pihaknya mengaku sudah melakukan surve dan persiapan fasilitas bahkan juga pengamanan. “Pertandingan olahraga adalah salah satu pendukung majunya sektor pariwisata. Apalagi seperti lomba renang ini, secara langsung kita telah memperkenalkan Danau toba ke seluruh dunia. Siapa saja bisa hadir dalam acara itu khsusunya atlet. Hal seperti inilah yang perlu dikembangkan untuk mendukung pariwisata di daerah ini,” ujarnya.
Terpisah, Bupati Tobasa pandapotan Kasmin Simanjuntak yang ditemui disela-sela kegiatan itu mengaku bahwa even renang itulah even yang paling meriah dengan kehadiran pengunjung puluhan ribu orang. “Hari ini ada berbagai kegiatan. Seperti lomba renang, Solu Bolon, ritual mangalahat Horbo, pertunjukan mossak batak, world drum festival, bahkan berbagai kegiatan hingga malam hari. Justru itu pengunjung membludak hari ini,” paparnya.
Tentang lomba renang, Bupati mengaku bangga atas terselenggaranya dengan baik. Dikatakan, moment lomba renang itu diharapkan menjadi motifasi khususnya kepada generasi muda agar lebih giat dalam olahraga seperti halnya olahraga renang.
“Seperti halnya olahraga renang, Danau Toba begitu luas untuk tempat berlatih dan gratis. Mengapa tidak dimanfaatkan. Tinggal menggali niat dan minat kita saja. Seharusnya atlet renang lebih maju di daerah kita ini. Seperti jaltelt Bandung tadi, mereka hanya berlatih di kolam renang. Tapi dengan niat dan semangat olahraga, mereka mampu bersaing hingga taraf Internasional. Hal itu pantasnyalah kita tiru,” tandasnya sambari berharap selama pelaksanaan FDT dapat berlangsung dengan baik dan tetap berpesan kepada masyarakat khususnya Tobasa agar selalu berbuat yang terbaik selama kegiatan FDT itu. (SB 33)
