MEDAN – SUMBER
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH bersama Ketua TP PKK Ny. Sariati Sitompul Terkelin Brahmana menghadiri acara bertajuk “Malam Dana Pembangunan Monumen Resi Smegit Brahmana” di Le Polonia Convention Hotel, Jalan Sudirman Medan, Minggu (29/7/2018).
Selaku cucu dari marga Brahmana, Terkelin sangat mendukung rencana pembangunan Monumen Resi Smegit Brahmana yang diketuai oleh Dr. Ir. Nasib S. Brahmana MFA. Ia berterima kasih kepada panitia Perkumpulan Brahmana Si Rulo Ras anak Beruna yang telah berupaya mewujudkan pembangunan monumen tersebut.
“Suatu kebanggaan diundang dalam malam penggalangan dana ini. Terlebih monumen ini rencananya akan dibangun di Desa Rumah Kabanjahe. Ini suatu kehormatan. Ketika seorang marga Brahmana menjabat sebagai bupati, saya patut mendukung hingga suksesnya pembangunan Monumen Resi Smegit Brahmana,” tuturnya.
Menurutnya, ini akan menjadi catatan sejarah kedepan. Terbangunnya monumen ini nantinya, kata dia, karena persatuan dan kesatuan marga Brahmana Ras Anak Beruna dimanapun berada. Semua turut menyumbangkan pikiran, tenaga dan waktu. Ini semua bentuk kepedulian akan warisan nenek moyang marga Brahmana.
Dalam kesempatan ini, Terkelin menyatakan dirinya telah mempersiapkan bantuan dana sebagai bentuk dukungan atas pembangunan Monumen Resi Smegit Brahmana. “Sudah saya sudah siapkan. Saya harap panitia datang ke Kantor Bupati Karo untuk menjemput dana tersebut,” tutupnya.
Sementara, Ketua Persadaan Brahmana Si Rulo Ras Anak Beruna Se Dunia Dr. Ir. Nasib S. Brahmana MFA dalam kesempatan ini memaparkan sejarah singkat Resi Smegit Brahmana. Menurutnya, marga Sembiring ada lima cabang, termasuk marga Brahmana. Pada zaman nenek moyang lazim disebut Smegit.
Dijelaskan, Smegit ini adalah Resi yang sering juga disebut Maha Resi India. Dalam catatan sejarah, kata dia, marga Brahmana berasal dari negara India. Selanjutnya masuk ke Tanah Karo sekitar abad XVI dan menetap di Kabanjahe. Nama Kabanjahe pada zaman dulu kala masih disebut “Talun Kaban”.
“Jadi dalam sejarah, dikisahkan zaman dulu ada persengketaan antara penguasa Talun Kaban dengan Raya. Mengetahui itu, Resi Smegit Brahmana berusaha mendamaikan keduanya. Inilah asal mula Smegit Brahmana dan masih ada hingga saat ini,” tutur Nasib.
Menurutnya, Monumen Resi Smegit Brahmana, sengaja dibangun di Desa Rumah Kabanjahe. Karena, kata dia, berdasarkan fakta sejarah, Resi Smegit meminta agar dimakamkan di Desa Rumah Kabanjahe sebelum dirinya meninggal dunia.
Lebih lanjut dikatakan, dengan dibangunnya monumen ini, kelak diharapkan agar marga Brahmana Ras Anak Beruna dapat saling mengenal dan bersatu menjadi Keluarga Besar Brahmana se Kabupaten Karo. “Untuk itu, Pemkab Karo diharapkan dapat menjadikan monumen ini sebagai objek wisata bagi masyarakat luas,” tutupnya.
Turut hadir dalam acara ini diantaranya, Penasehat, Nabari Ginting; Ketua Pembangunaan Monumen, Drs. Pius S. Brahmana; Seksi Penggalangan Dana, Doanta Jaya S. Brahmana serta ratusan marga Brahmana dan Ras Anak Beruna.
- PARDI SIMALANGO