*Dijepit Pakai Pintu, Tangan Naibaho Berdarah-darah
LAPORAN : LAMS TOMORROW – KABANJAHE
Lammian Naibaho (33) warga Jalan Kota Cane, salah seorang supir tuck Colt Diesel BK 8147 SH yang sehari harinya mengangkut ayam potong dari Medan-Kabanjahe terpaksa dirawat di RSUD Kabanjahe. Dimana, disaat dirinya mempertanyakan razia yang dilakukan oleh jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karo di Jalan Rata Perangin-angin persisnya depan warung pojok Maspon Kabanjahe, Naibaho (supir-red) justru menerima bogeman mentah bertubi-tubi dari personil Dishub, Selasa (10/7) sekira pukul 12.45 wib.
Menurut Lammian, terjadinya bentrok fisik antara Kasi Operasi Bidang Lalu Lintas Dishub Karo, Dosen K Surbakti dengan dirinya berawal dari dihentikannya kenderaan dan dilakuannya penilangan STNK kenderaan yang dikemudinya terkesan pilh kasih.
“Wajar saya tanya bang, begitu banyak kenderaan umum yang lewat di depan saya masa hanya mobil saya distop dan langsung ditilang. Anehnya, mereka (Dishub) melakukan razia tanpa menggunakan Plank dan tidak ada seorang pun pihak Kepolisian yang mendampingi. Saat hal itu saya pertanyakan, Kasi Ops nya menjawab bahwa itu bukan urusanku sembari memukuli saya didalam mobil,” aku korban didampingi kernetnya Sudik dan Rensona Naibaho saat ditemui di RSUD Kabanjahe.
Dikatakan Lammian, karena tidak tahan menerima pukulan dari Kasi Ops, dirinya berupaya keluar dari mobilnya. Namun, Kasi OPS bermarga Surbakti itu menendang pintu hingga tangan saya terjepit dan berlumur darah. Disaat dirinya terjepit, kedua kernetnya turun dari pintu samping sebelah kiri dan berupaya menyelamatkan saya. Keterangan korban diamini kedua kernetnya. “Benar yang diutarkan abang ini pak, gak mungkinlah kami berani melakukan tindakan fisik terhadap aparat apalagi mereka hitungannya lebih dari 10 orang disaat melakukan razia itu,” ujar Rensona ketika ditemui kru sumutberita.com.
Terpisah, Kadis Perhubungan Karo, Drs Jamin Ginting melalui Kabid Lalu-lintas KS Maha, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (10/7) mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan dan penertiban mobil angkutan umum yang tidak memiliki kelengkapan surat-surat. “Kami menggelar razia rutin dengan menggunakan plank di sekitar Katepul, Rata Peranginangin,” ucapnya.
Namun, saat disingung dalam penerbitan itu apakah diundang pihak kepolisian, KS Maha mengatakan pihaknya telah mengundang aparat kepolisian untuk terlibat menggelar razia itu. “Tapi aparat kepolisian entah lagi sibuk gak ada yang hadir,”ungkapnya. Namun, masalah Plank Razia, Kabid Lalin mengaku bahwa Plank itu ada namun disaat peristiwa Plank tersebut lagi diatas Mobil dinas.
Sementara itu, Kasi Operasi Dosen K Surbakti menampik soal semua keterangan Lammian (Pengemudi) pada peristiwa itu. “Luka ditangannya karena dia meninju pangkat saya, tapi kalau mendorong pintu agar dia tidak bisa keluar itu benar. Memang awalnya saya meninju dia, karena ada ucapannya bahasa kotor. Wajarlah, namanya manusia ada emosi, jelas Dosen.