KISARAN–SUMBER
Warga Jalan Husni Thamrin, Asahan Rabu (24/9) sekira pukul 17.30 Wib mendadak heboh. Dimana, dua anak baru gede (ABG), Indah (19) dan Farida (19) warga Jalan Wiliem Iskandar Gang Solihin, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kisaran Timur berteriak minta tolong korban.
Mendegar teriakan kedua gadis tersebut, Adi salah seorang warga sekitar langsung mengejar kedua pelaku.
“Saat ku dengar ada yang berteriak jambret langsung kukejar bang. Awalnya aku merasa takut karena hanya sendirian dan pelaku sempat berhenti juga menatapku. Aku lantas berhenti tapi pas orang itu mau jalan datang warga lainnya dan langsung melakukan pengejaran,” ucap Adi (35) ketika ditemui kru SUMBER (sumutberita-red) di Mapolres Asahan.
Tidak berapa jauh dari lokasi, kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Vario nopol BK 5044 VAT warna merah tergelincir di sekitar rumah mantan Bupati Asahan Alm. Risuddin. Melihat hal itu kami langsung menabrak sepeda motor pelaku dan merampas kuncinya, jelas Adi.
Takut kedua jamret kembali melarikan diri, Adi langsung meneriaki kedua pelaku yang langsung disambut warga sekitar dengan berbondong-bondong ke TKP.
Saat diintrogasi, pelaku Den (32) penduduk Jalan Sisingamangaraja Gang, Kelurahan Kisaran Timur yang ngekost di bersama rekannya WMH alias Nan (20) warga Jalan Bhakti mengaku tidak ada merampas kalung korban. Saat itu kedua pelaku malah mengancam akan menuntut Faridah.
“Ku tuntut kau ya, mana ada aku merampok kalungmu anak orang kaya aku ya,” ucap Farida menirukan ucapan Den pada saat ditanya warga dilokasi penangkapan mereka.
Karena kedua korban merasa yakin 2 pemuda ini benar pelakunya dan menghindari emosi warga, salah seorang warga memboyong kedua pelaku ke Polres Asahan, Rabu (24/9) sekitar pukul 16.30 Wib.
Kepada petugas, kedua pelaku masih saja mengelak. Namun setelah diperiksa petugas dengan mendengarkan kesaksian kedua korban dan Adi, keduanya akhirnya mengaku.
“Kalau ngaku dari tadi kan gak bikin capek kau,” hardik salah seorang petugas.
Kapolres Asahan, AKBP Yulmar Tri Himawan melalui Kasat Reskrim AKP Dian Indra Prabudi didampingi Kanit Resum Ipda Agus Setyawan kepada kru SUMBER (sumutberita-red), Kamis (25/9) mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan secara intesif akhirnya pelaku mengakui perbuatannya. Kedua pelaku mengaku kalau mainan kalung tersebut sempat dibuang saat tahu dikejar warga.
“Saat dikejar warga pelaku sempat membuang mainan kalung korban yang dirampas pelaku dan saat ini keduanya masih kita periksa lebih lanjut,” jelas Dian.
Terpisah, Indah korban penjambretan yang bekerja di Dinas PU Kabupaten Asahan mengaku, awalnya mereka baru saja selesai berbelanja di Imam Market Jalan HOS Cokroaminoto. Namun saat pulang keduanya terkejut karena kalung milik Farida dirampas oleh pelaku yang duduk diboncengan.
“Saat dirampas kami hampir jatuh bang, aku pikir yang dirampasnya kalungku ternyata cuma mainannya saja. Sementara kalungku nyangkut dirambut dan ketika di rampas kami teriak,” aku wanita yang masih tercatat sebagai mahasiswi di Kota Medan ini sembari menunjukkan luka merah di daerah lehernya. (SB 47)