Ibu Muda Ini Polisikan Lelaki yang Menghamilinya Hingga Lahirkan Bayi Mungil

banner 468x60
TANAH KARO – SUMBER
YR (kanan) didampingi ibu kandungnya (kiri) saat membuat laporan pengaduan ke Mapolres Karo. SUMBER/pardi simalango
YR (kanan) didampingi ibu kandungnya (kiri) saat membuat laporan pengaduan ke Mapolres Karo. SUMBER/pardi simalango

Hubungan asmara terlarang antara YR (17) warga Kabanjahe bersama lelaki pujaannya berinisial BDT (19) warga Simpang Enam Kabanjahe, akhirnya berbuah pahit. Ia terpaksa putus sekolah dari salah satu SMA di Kabanjahe.

Bagaimana tidak, akibat perilaku seks bebas diluar nikah yang dilakukan keduanya selama berpacaran, akhirnya melahirkan seorang bayi mungil laki-laki dari kandungan YR yang kini sudah berusia 1 bulan.

banner 336x280

Namun, kenyataan pahit kini justru dirasakan oleh YR. Ya, selama mengandung hingga melahirkan buah hati mereka, lelaki itu tidak pernah menemuinya. BDT sama sekali tidak mau bertanggung jawab dan malah memilih untuk kabur.

“Aku pertama kenal sama dia setahun yang lalu, pas di depan RSU Kabanjahe. Mulai itu kami sering komunikasi, sampai kami jadian,” kenang YR didampingi keluarganya saat membuat laporan pengaduan di ruang SPKT Polres Karo, Senin (25/04/2016) pagi.

Menurutnya, saat itu ia masih duduk di Kelas II SMA. Sedangkan kekasihnya BDT juga masih bersekolah di SMK Imanuel, Jalan Katepul Kabanjahe. “Sebelum kami pacaran, dia bilang kalau dia mau pindah agama, makanya aku mau jadian sama dia,” tutur YR.

Beberapa bulan menjalin hubungan asmara, kata dia, benih-benih cinta semakin tertanam dihati keduanya. Hingga akhirnya, YR terperdaya dan menyerahkan kegadisannya kepada DBT.

“Dia janji akan menikahi aku dan akan pindah agama. Mulai itu kami sering gitu-gituan. Tapi setelah aku hamil, dia nggak mau tanggung jawab. Sudah pernah aku minta tanggung jawab sama dia. Tapi aku disuruh nunggu setelah dia tamat SMA dulu,” sesalnya.

Dikatakan, karena kandungannya semakin membesar, ia memilih pergi ke rumah temannya di kawasan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang.

“Disanalah aku melahirkan, aku terpaksa berhenti sekolah. Setelah aku melahirkan, kudatangi dia (DBT) kerumahnya di Kabanjahe. Tapi tetangganya bilang, dia sudah beberapa hari tidak kelihatan. Makanya dia kuadukan,” jelasnya.

Sementara, ibu kandung YR yang enggan menyebut namanya mengaku sama sekali tidak mengetahui kehamilan putri pertamanya itu sejak awal. “Setelah dia melahirkan baru kami tau. Dia pergi ke Patumbak juga tanpa sepengetahuan kami. Kami juga sempat mencari-cari dia,” tuturnya sambil menggendong cucunya.

  • PARDI SIMALANGO
banner 336x280