TANAH KARO – SUMBER
Pemkab Karo mendukung sepenuhnya percepatan pembangunan kawasan Danau Toba menjadi destinasi wisata berskala internasional, termasuk upaya percepatan terbentuknya Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH kepada SUMUTBERITA melalui telepon selulernya, Minggu (14/03/2016) terkait kesiapan Pemkab Karo dalam mendukung percepatan pembangunan Danau Toba berskala internasional.
“Untuk mendukung program tersebut, Pemkab Karo tetap komit memperjuangkan pembangunan jalan alternatif Medan – Tanah Karo yang kian terasa semakin dibutuhkan,” kata Terkelin.
Oleh sebab itu, kata dia, dalam mendukung destinasi Tanah Karo menjadi salah satu pintu gerbang memasuki kawasan Danau Toba didukung keberadaan Kuala Namu International Airport (KNIA), beberapa rencana pembangunan infrastruktur menuju Kawasan Strategis Nasional (KSN) telah disampaikan kepada Presiden RI.
Diantaranya, paparnya, mewujudkan jalan bebas hambatan jurusan Tanjung Morawa – Seribudolok – Tongging (Rawasering) sesuai dengan master Plan Agropolitan yang telah disepakati beberapa kabupaten seputar kawasan Danau Toba beberapa tahun silam.
Selain itu, katanya, juga menunjang program pembangunan jalan lingkar Danau Toba dengan memperluas badan jalan dari Desa Situnggaling (air terjun Sipiso-piso) – Desa Tongging dan peningkatan jalan jurusan Tongging – batas Kabupaten Dairi serta pembangunan kios di kawasan Desa Situnggaling (waterfall Sipiso-piso) dan di kawasan pantai Danau Toba di Desa Tongging dengan design ornamen Budaya Karo.
Lanjut dikatakan, untuk mendukung KSN di luar lingkar Danau Toba, juga telah dijalin kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat dalam rencana peningkatan pembangunan jalan dan pembukaan jalan tembus antar kabupaten yang dinilai sebagai penunjang destinasi Danau Toba berskala internasional. Sehingga memperpendek jarak tempuh Medan-Tanah Karo.
Hal itu diantaranya, pembukaan jalan tembus dari wilayah Kecamatan Barusjahe-Desa Rumah Liang Kecamatan STM Hulu, Deli Serdang dengan melalui kawasan hutan konservasi sepanjang 1,34 Km.
“Program ini juga didukung dengan siapnya jembatan Lau Luhung (dulu disebut jembatan kabel-red) di Desa Durin Tinggung, Kecamatan STM Hulu yang menghubungkan tiga kabupaten untuk menunjang keberadaan Bandara Kuala Namu. Jembatan Lau Luhung telah dapat menghubungkan wilayah Kabupaten Deli Serdang – Karo hingga Simalungun,” jelas Terkelin.
Tujuannya, selain meningkatkan simpul-simpul ekonomi baru bagi masyarakat kedua daerah yang selama ini terisolir dan tertinggal, dengan pembukaan jalan baru dapat melancarkan transportasi dengan manfaat multi fungsi yang tidak melanggar hukum.
“Program ini untuk menindaklanjuti pembangunan ruas jalan desa dari Tanduk Benua Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang-Sambekan II sebagai akses transportasi Deli Serdang-ke wilayah Kecamatan Berastagi sekitar Sibayak,” terang Terkelin.
Lebih jauh dikatakan, peningkatan jalan tembus Karo – Langkat melalui Desa Kutarayat, Kecamatan Namanteran (Karo) – Desa Telaga (Langkat) dengan melintasi kawasan hutan TNGL sepanjang 4 km.
“Hal ini penting. Selain dapat meningkatkan ekonomi masyarakat kedua daerah, peningkatan jalan Karo – Langkat juga sebagai satu-satunya jalan evakuasi erupsi gunung Sinabung yang sampai saat ini masih terjadi,” katanya.
Disampaikan, dalam rencana pembangunan beberapa ruas jalan sebagai infrastruktur utama mendukung kawasan Danau Toba yang menjadi icon kebanggaan Sumatera Utara menjadi destinasi wisata berskala internasional, pertemuan dengan bupati Deli Serdang dan Bupati Langkat sudah digelar.
“Penandatanganan MoU dengan Bupati kedua kabupaten ini, dalam waktu dekat akan dilaksanakan guna wujud dukungan percepatan pembangunan Danau Toba menjadi destinasi wisata berskala internasional. Kawasan Danau Toba merupakan kawasan yang eksotik dan indah, anugerah dari Tuhan untuk masyarakat Sumut. Selayaknya kita semua turut serta untuk menjaga dan membangun kawasan ekosistem Danau Toba,” jelasnya.
Ditambahkan, Pemkab Karo sangat mendukung program Pemerintah RI dalam upaya percepatan pengembangan kawasan wisata danau terbesar di Indonesia itu. “Danau Toba memiliki potensi yang luar biasa untuk dijadikan sebagai Monaco-nya Benua Asia. Keindahan kawasan ini sudah sangat layak untuk dikembangkan,” tutupnya.
-
PARDI SIMALANGO