TAPUT – SUMBER
Jeruk manis varietas siam madu di Kabupaten Taput, menjadi salah satu unggulan produk pertanian di daerah tersebut. Tanaman jeruk madu secara terus-menerus dikembangkan di berbagai kecamatan.
Luas tanaman yang telah panen kondisi tahun 2015, seluas 348,82 hektare dan produksi 4.982,23 ton. Malah hasil panen jeruk madu asal Taput sudah beredar di pasaran dan sudah dipasarkan sampai ke ibukota pusat dan propinsi.
Kepala Dinas Pertanian Taput Ir Marco Panggabean menyebutkan, saat ini luas areal tanaman jeruk di Taput seluas 496 hektare. Luas panen 348,82 hektare dan produksi 4.982,23 ton, serta produktivitas 142,72 kwintal/ hektare.
“Tanaman jeruk yang terluas saat ini di Kecamatan Siborongborong yakni, 159,45 hektare. Lalu, Kecamatan Parmonangan seluas 64,44 hektare dan di Kecamatan Pagaran 57,25 hektare, Siatas Barita 20,75 hektare. Kemudian di Kecamatan Sipoholon, Adiankoting dan di beberapa kecamatan lainnya,” katanya.
Dia berharap agar petani di Taput mengembangkan tanaman jeruk madu tersebut. Karena tanaman jeruk sangat menjanjikan. Apalagi kalau ada lahan kosong, jeruk sangat bagus untuk ditanami di lahan yang baru.
Salah satu petani jeruk di Desa Hutanamora, Kecamatan Siatas Barita, J Hutabarat mengatakan, bertani jeruk, harga dan pasar sangat menjanjikan dan terbuka luas. Kalau dulu produksi jeruk mereka hanya diminati pasar lokal (Tapanuli), namun hingga saat ini, buah jeruk varietas siem madu dari Taput sudah dipasarkan ke Jakarta, Bengkulu, Batam, Pekanbaru, dan provinsi lainnya di Indonesia.
Dia menjelaskan, perawatan tanaman jeruk yang intensif, satu pokok tanaman jeruk bisa menghasilkan 100 kilogram per tahun (panen raya 2 kali dalam setahun). Secara teknis bertanaman jeruk, yaitu mulai dari penyediaan bibit, jarak tanam dengan ukuran 5 x 5 meter. Kemudian, pemberian pupuk kompos/organik yang rutin, pemberian pupuk kimia, melakukan pemangkasan buah (untuk menghasilkan buah super), penyemprotan pestisida 1 x dalam 10 hari secara rutin dan memelihara sanitasi.
Selanjutnya, petani jeruk lainnya Op Daud Simorangkir mengatakan, hasil tanaman jeruknya sangat-sangat membantu perekonomian masyarakat. Dia menambahkan, hasil pertanian jeruknya bisa membiayai uang kuliah anaknya dan kebutuhan keluarganya. Ke depan, kemungkinan warga Desa Hutanamora sepakat akan membuka lahan pertanian jeruk.
“Buah jeruk madu dari sini sangat manis. Tidak kalah manisnya dari jeruk tanah karo,” terangnya.
- JUMPA