TANAH KARO – SUMBER
Aswan Perangin-angin (25) warga Desa Ujung Payung, Kecamatan Payung, menemukan satu buah mortir jenis Grande 60 Commando saat sedang memancing ikan di sungai Lau Biang, Senin (26/9/2016) siang.
Keterangan yang diperoleh SUMUT BERITA dari Dandim 0205/TK Letkol (Inf) Agustatius Sitepu melalui Pasie Intel, Kapten (Ctp) Sodogoron Situmorang, Selasa (27/9/2016) menyebutkan, mortir tersebut merupakan peninggalan zaman penjajahan Belanda.
“Awal ditemukan, Aswan Perangin-angin tidak menduga jika benda itu adalah mortir. Karena tidak mencurigai itu benda berbahaya, ia selanjutnya menyimpan mortir itu ke rumahnya. Penemuan itu selanjutnya ia beritahu kepada warga dan melanjutkan kembali memancing,” jelas Situmorang.
Dikatakan, salah seorang warga yang mendapat informasi temuan mortir itu selanjutnya menemui Aswan dan meminta untuk memperlihatkan benda tersebut. Setelah diamati, warga menyebut jika benda temuan itu adalah mortir.
Oleh warga, benda berbahaya itu akhirnya diserahkan ke Koramil 05/Payung, malam itu sekira pukul 20.30 WIB. Usai berkoordinasi dengan Polsek Payung, petugas Koramil 05/Payung selanjutnya menyerahkan mortir itu ke Kodim 0205/TK untuk diproses lebih lanjut.
Dipaparkan, spesifikasi mortir jenis Grande 60 Commando tersebut yakni panjang 300 mm, berat 1,61 Kg, Kaliber 60 mm. “Jika diledakkan, jarak tembak mortir ini sekitar 50-800 meter dengan ledakan radius 20 meter,” papar Situmorang.
Lebih lanjut dijelaskan, atas temuan itu pihaknya berkoordinasi dengan Timhar Pal 01-03 Kabanjahe. Diperoleh keterangan dari Katimhar pal 01-03 Kabanjahe, Serma Sahri, bahwa mortir tersebut masih aktif.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Sat Intel Polres Karo agar menghubungi tim Gegana Polri dan Brimob Poldasu. Mortir itu akan secepatnya kita serahkan, berhubung benda temuan ini merupakan Amunisi dan Bahan Peledak (Muhandak),” jelas Situmorang.
Sesuai keterangan pelapor, lanjutnya, di lokasi penemuan mortir itu, diprediksi masih banyak granat mortir maupun bahan peledak sisa perang kemerdekaan yang masih tertanam di dalam tanah. “Laporan ini akan kita tindaklanjuti,” tutupnya.
- PARDI SIMALANGO