SUMUTBERITA.COM, Karo – Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH mengatakan, pihaknya terus berupaya memperkuat potensi daerah untuk mendukung ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Terkelin di kantor Bupati Karo, Jumat (24/7/2020) usai memenuhi undangan Gubsu Edy Rahmayadi, sehari sebelumnya.
“Pertahanan yang paling kuat dalam melawan Covid-19 ialah ketahanan pangan. Dari sisi protokol kesehatan, pemerintah sudah menyiapkan strategi dan sejumlah langkah strategis untuk mencegah penyebaran Covid-19. Strategi itu hanya akan efektif sepanjang pangan pokok tersedia untuk rakyat,” ungkap Terkelin.
Dikatakan, pihaknya juga memperkuat sinergi dan mengembangkan potensi daerah agar bisa berkontribusi untuk ketahanan pangan di Sumut. Menurutnya, sektor yang masih bertahan di Sumut di masa pandemi ini antara lain farmasi, perdagangan sembako dan pangan, pertanian dan peternakan, digital marketing, jasa logistik dan teknologi informasi.
“Sesuai dengan fokus Pemerintah Provinsi Sumut (Pempovsu) dalam bidang agraris, Bapak Gubsu Edy Rahmayadi menginginkan mayoritas daerah memaksimalkan potensi pertanian atau peternakan untuk membangkitkan perekonomian Sumut,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, Sumut masih defisit bawang merah dan putih serta gula pasir. Akan tetapi, kata dia, bawang merah dan putih ini sangat berpotensi menjadi penyumbang inflasi. Untuk itu, daerah yang potensial mengembangkan bawang merah dan putih, diminta untuk maksimalkan.
Humbahas yang mengembangkan bawang putih, baru bisa memenuhi kebutuhannya 46 persen, Karo masih 44 persen, dan daerah lain masih belum.
Menyikapi hal itu, Terkelin mengaku bahwa jauh-jauh hari Pemkab Karo sudah melakukan sejumlah langkah strategis untuk memperkuat potensi daerah dalam mendukung ketahanan pangan. Menurutnya, kemampuan Karo dalam ketahanan pangan cukup baik dan akan ditingkatkan lagi kedepannya.
“Upaya membangun kolaborasi, sinergi sumber daya dan strategi percepatan penanganan Covid-19, menjadi grand design pemerintah melawan pandemi Covid-19. Intinya, banyak hal yang telah dilakukan Pemkab Karo dan GTPP Covid-19, tapi tak sedikit pula yang masih diperjuangkan demi memutus rantai penularan virus itu,” ujarnya.
Ia menyebut, semua itu takkan berhasil jika seluruh pihak masih mengedepankan perbedaan. Ia berharap masa pandemi tidak dijadikan komoditas politik dan ekonomi. Semua harus memiliki rasa empati kemanusiaan. “Inilah saatnya menghadirkan rasa solidaritas dan empati kemanusiaan dengan saling memberikan manfaat,” harapnya.
Sebelumnya dalam rapat bersama bupati/walikota se-Sumut, Edy Rahmayadi mengharapkan seluruh kabupaten/kota untuk memprioritaskan komoditas pangan strategis sehingga dapat menjadi provinsi yang produktif dalam menyelesaikan persoalan pangan.
“Sektor lain yang perlu menjadi perhatian daerah adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Gubsu berharap bupati/walikota mampu mengarahkan dan membantu UMKM agar tetap bisa bertahan di masa pandemi. Nah, ini juga menjadi fokus kedepan, karena Karo juga memiliki potensi di bidang UMKM,” pungkasnya.
- PARDI SIMALANGO