LAPORAN : MOPEN MALANGO/ LAM’S TOMORROW – TANAH KARO
Kepala desa (kades) merupakan orang nomor satu di sebuah desa dan menjadi panutan bagi warga desa yang dipimpinnya. Namun, apa jadinya jika seorang kepala desa telah menyalah fungsikan tugas yang diembannya. Terlebih-lebih, dirinya saat ini mengelola judi yang merupakan salah satu penyakit masyarakat yang saat ini tengah diperangi oleh jajaran kepolisian Tanah Karo. Salah satu contoh, seorang oknum kepala desa di Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo berinisial NS yang diduga kuat mengelola judi tebakan angka jenis toto gelap (togel) dan toto malam (tolam). Disebut-sebut, NS mayoritas menguasai sejumlah lokasi praktek judi yang mampu meraup omzet puluhan juta rupiah per hari tersebut di kecamatan ini.
Informasi yang berhasil dihimpun kru SUMUTBERITA.com dari sejumlah sumber yang mohon jati dirinya tidak ditulis kepada kru koran ini mengatakan, NS menjalankan praktek judinya di sejumlah desa di kecamatan ini dengan menempatkan juru tulis (jurtul) nya di beberapa warung kopi. Disebut-sebut, NS memang cerdik. Pasalnya, ia menyuruh anak kandungnya berinisial AS untuk menjalankan praktek judinya untuk mengelabui masyarakat dan para kuli tinta (wartawan-red). Ironisnya, menurut sumber, aparat kepolisian sejajaran Kanit, Katim dari Polres Karo dan Polsek Tiganderket kerap menerima sejumlah upeti dari bandar tersebut yang dijemput oleh anggota kepolisian ke desa tersebut guna pengamanan praktek judinya agar berjalan mulus.
Guna memastikan kebenaran informasi tersebut, kru koran ini coba melakukan investigasi ke sejumlah desa di kecamatan tersebut. Seperti di Desa Tanjung Merawa, Desa Jandi Meriah, Desa Batu Karang, Desa Suka Tendel dan desa lainnya. Di desa ini maraknya praktek judi togel bagaikan penjualan kacang goreng. Pasalnya, di sejumlah warung kopi di desa yang disebutkan diatas sangat terlihat jelas terletak berupa rekapan togel, buku tafsir mimpi (erek-erek), blok kupon nomor tebakan angka dan yang lainnya.
“Liat aja itu bang. Disini penjualan togel udah rahasia umum. Jarang kali polisi datang untuk menangkap ini semua. Ya setorannya aja udah jelas kami lihat di jemput polisi kesini. Tapi kami masyarakat biasa bisa apalah, cuma mengeluh ajalah. Karena mamak-mamak pun udah resahnya, karena suaminya belik nomor aja trus. Belanja ke rumah pun udah gak ada lagi,” ujarnya sambil menunjuk jurtul di salah satu kedai kopi.
Terpisah, Kapolsek Tiganderket AKP Dearma Munte ketika dikonfirmasi melalui selulernya terkait maraknya judi togel dan di kelola oleh oknum kepala desa di Kecamatan Tiganderket membantah adanya informasi tersebut. “Itu tidak benar. Jika memang ada akan segera kita tangkap,” ujar Munte singkat.