TANAH KARO – SUMBER
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo akan kembali menyelenggarakan Pesta Budaya Mejuah-juah. Hajatan bertajuk Joyful ini rencananya digelar selama empat hari mulai tanggal 26 hingga 29 Oktober 2017 di Open Stage Taman Mejuah-juah Berastagi.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Karo Terkelin Brahmana SH didampingi anggota DPRD Karo Thomas Joverson Ginting dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karo Ir. Mulia Barus M.Si saat meninjau persiapan pelaksanaan Pesta Budaya Mejuah-juah tahun 2017 di Open Stage Taman Mejuah-juah Berastagi, Selasa (10/10/2017).
“Nilai-nilai seni, bahasa, adat istidat dan budaya harus terus dilestarikan, kalau tidak ingin tergerus alam modernisasi. Menggalakkan pesta budaya ini, untuk nantinya menjadi skala internasional secara berkesinambungan, hingga segala fasilitas pariwisata yang ada selama ini dapat lebih bermanfaat bagi wisatawan yang datang berkunjung,” jelas Terkelin.
Menurutnya, banyak fasilitas pariwisata tidak termanfaatkan selama ini. Hal ini, kata dia, akibat minimnya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepariwisataan. Ini disebabkan lemahnya promosi wisata melalui berbagai jaringan.
“Misalnya, memanfaatkan promosi wisata Tanah Karo melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, youtube, blog dan berita-berita media cetak, elektronik dan online, termasuk up dating portal pariwisata Karo sangat lemah,” jelas Terkelin.
Disampaikan, banyak sisi positif sebuah gelaran festival budaya mendapat efek yang besar dalam membantu mengembangkan suatu destinasi wisata ikonik yang pada akhirnya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ia meyakini, festival budaya yang rencananya dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Gubsu ini, nantinya akan mengeksplore kekayaan masa lampau. Selain itu, untuk menunjukkan pariwisata Karo, juga kaya dengan seni budaya.
“Selama ini, Tanah Karo tidak hanya menarik minat wisatawan nusantara, tapi juga mengundang minat turis asing. Kita upayakan, semua daya tarik yang ada di Tanah Karo ditampilkan secara optimal, termasuk pameran foto dan berita erupsi Sinabung,” kata dia.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karo, Ir. Mulia Barus M.Si menambahkan, pesta budaya ini melibatkan seluruh komponen pemerintah di Karo, termasuk dunia usaha dan kelembagaannya seperti pedagang, pemandu wisata dan dunia perhotelan.
Mengingat waktu hari “H” sudah semakin dekat, diperlukan partisipasi semua pihak untuk mensukseskan kegiatan ini. Tidak cukup dari pemerintah saja, namun perlu peran serta semua pihak baik perhotelan, pelaku wisata dan masyarakat Karo.
“Aneka acara akan digelar seperti parade/pawai busana motif etnik Karo, parade musik etnik dan pawai kontingen 17 kecamatan dan OKPD di Karo. Selanjutnya, kompetisi/perlombaan diantaranya yakni, lomba pawai kontingen, festival fashion show budaya Karo, lomba vokal group, festival tari tradisional dan lomba lukis logo branding pariwisata Karo,” ujarnya.
Selanjutnya, festival putri dan pangeran pariwisata Karo, lomba kuliner cimpa, lomba kuliner makanan utama menu nurung emas bohan, lomba ukir ornamen Karo, lomba kerajinan tangan kreatif (souvenir) dan lomba pokdarwis/sapta pesona dan yang lainnya.
- PARDI SIMALANGO