LAPORAN : PARDY SIMALANGO
Akibat hujan yang sangat deras yang mengguyur kota Kabanjahe sekitarnya Selasa (29/1) sekira pukul 14.00 Wib lalu, membuat sebagian besar ruas jalan mengalami kerusakan, begitu juga drainase yang hancur. Seperti yang terlihat di jalan Kabanjahe menuju Desa Tiga Panah tepatnya disekitaran sungai Laudah, drainase yang yang terkesan tidak mendapat perawatan sama sekali itu, banyak sampah menumpuk sehingga membuat saluran air tidak berfungsi dan jalan mengalami kerusakan.
Perihal tersebut merupakan penyebab penghambat air yang mengalir melalui saluran yang mengakibatkan banjir serta merusak jalan dan drainase. Bahkan sisi jalan pun terlihat mengalami kerusakan. Jika hal ini tidak segera diperbaiki oleh dinas terkait, di khawatirkan kemungkinan besar kerusakan tersebut akan semakin parah dan akan mengancam jiwa pengguna jasa jalan setiap waktu.
Disamping itu, selain kerusakan jalan dan draneise, jembatan sungai Laudah yang menghubungkan Kota Kabanjahe dan Pematang Siantar, Sidikalang ini terancam ambruk setelah beberapa kali banjir menghantam pondasi jembatan di bagian sebelah kanan jika kita menuju arah ke Tigapanah.
Seperti kejadian yang menimpa Jesman Situmorang (73) warga Gang Aman Lorong III Kelurahan Kampung Dalam, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo beberapa waktu lalu. Akibat terjangan banjir yang sangat deras bagai sungai mengalir yang memenuhi badan jalan nasional tersebut sehingga menghantam sisi jembatan yang membuat beberapa meter longsor. Dari air hujan inilah korban tersebut hanyut terbawa banjir bersama sepeda motornya ke dasar sungai dan mengakibatkan Jesman meninggal dunia.
Salah seorang warga sekitaran sungai Laudah yakni Beni Tarigan (30) kepada wartawan Minggu (3/2) mengatakan, “Padahal, jembatan tersebut usianya baru berkisar lima tahun yang pembangunannya memakan biaya yang banyak. Namun, kini kondisi jembatan tersebut akibat seringnya terkena terjangan banjir itu mengkhawatirkan. Setiap saat akan mengancam jiwa manusia jika tidak secepatnya ditangani,” ujar Beni.
Lanjut dikatakannya, bahwa saat ini kondisi jembatan tersebut sangat mengkhawatirkan setelah beberapa kali diterjang banjir. Jika hujan deras datang, air langsung menggenangi badan jembatan bagaikan danau, karena tidak adanya lubang pembuangan air tersebut.
“Hal tersebut juga menyebabkan kondisi jembatan semakin cepat rusak. Penyebab utamanya akibat saluran air tidak berfungsi, karena banyaknya sampah yang menumpuk dan imbasnya jalan pun menjadi banjir karena tidak tertampung lagi oleh saluran air yang datang dari kota Kabanjahe. Mestinya pihak terkait agar segera meninjau lokasi dan segera membenahinya sebelum mengambil korban jiwa lagi,” ujarnya.
Keterangan Gambar: Kondisi pondasi jembatan sungai Laudah yang mengkhawatirkan.