LAPORAN : RAFLI – MEDAN
PSMS Medan mengklaim, pengurangan tiga poin pasca batalnya pertandingan kontra Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Rabu (11/7) lalu belum diputuskan. PSMS masih punya kesempatan untuk menghindari ancaman degradasi. PSMS yang saat ini mengantongi 13 poin memiliki nilai yang sama dengan Bontang FC kendati kalah selisih gol. Jika tidak dikurangi tiga, skuad PSMS Medan masih memiliki harapan lolos lantaran masih akan menggelar satu pertandingan lainnya menghadapi Persibo Bojonegoro di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Selasa (17/7) mendatang.
Kemenangan atas Persibo bakal membuat PSMS Medan berada di posisi ke 10, menggeser Persijap dan terbebas dari degradasi, dengan catatan, Bontang gagal meraih tiga poin menghadapi Arema Indonesia di Stadion Gajayana Malang, Selasa (17/7) mendatang.Namun, jika Bontang FC berhasil mengalahkan Arema, PSMS Medan tetap akan terdegradasi bersama Persijap Jepara.
Kendati menang menghadapi Persibo, Bontang FC yang unggul selisih gol akan tetap melenggang.Degradasi yang diterima dua tim terbawah akan menghampiri PSMS Medan jika pengurangan tiga poin tetap diberlakukan, PSMS yang mengantongi 10 poin tetap akan terdegradasi kendati bisa maksimal di laga pamungkas ditemani Persijap atau Bontang FC.
Menanggapi kemungkinan ini, asisten pelatih PSMS Medan, M Khaidir mengatakan, PSMS yang sejak awal tidak mogok bertanding tidak layak menerima konsekuensi pengurangan poin. Menurutnya, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah yang positif, termasuk dirinya yang mewakili manajemen menggelar pertemuan teknis jelang pertandingan. “Harapannya kami tidak dirugikan. Gagalnya tim berangkat di luar kekuasaan kami. Kami bukannya sejak awal berniat mogok. Tim sudah tiba di bandara, tapi karena tiket tidak ada, tim pun batal berangkat,” ungkapnya.
Sebelumnya, pertandingan Persebaya kontra PSMS Medan juga akhirnya dibatalkan lantaran pihak penyelenggara pertandingan Persebaya tidak memperoleh izin dari kepolisian resor (Polres) Kota Surabaya. PSMS Medan yang sudah berada di Kota Surabaya untuk menggelar pertandingan terpaksa pulang ke Medan.
