TANAH KARO – SUMBER
Hujan deras yang mengguyur kawasan kaki Gunung Sinabung sejak pukul 13.00 hingga pukul 15.00 WIB, menyebabkan banjir lahar dingin di aliran sungai meluap ke pemukiman warga, Senin (09/05/2016).
Akibat peristiwa ini, enam unit rumah warga di Desa Kutambaru, Kecamatan Tiganderket, rusak parah. Ironisnya, lima orang warga terseret arus banjir lahar dingin. Satu diantaranya orang dewasa dan empat orang anak-anak.
Keterangan yang diperoleh SUMUTBERITA dari Dandim 0205/TK Letkol (Inf) Agustatius Sitepu didampingi Kapolsek Tiganderket AKP Sopar Budiman dan Kepala Pelaksana BPBD Karo Matius Sembiring di lokasi kejadian menyebutkan, dalam kejadian ini satu orang bocah perempuan tewas dan satu orang dinyatakan hilang.
“Banjir lahar dingin yang disertai material bebatuan, tiba-tiba menerjang keenam rumah warga dan menyeret kelima korban sesaat setelah hujan reda,” kata Agustatius.
Dijelaskan, seorang bocah perempuan bernama Atifah alias Rehan (5), putri dari pasangan Henry Purwanto dan Tina, meninggal dunia akibat terseret banjir. Sedangkan satu orang lainnya bernama Riska (7) dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
Sementara, kata dia, tiga orang warga turut menjadi korban akibat terseret arus air diantaranya Yuda (4), Tina (33) dan Ibnu (8). Ketiga korban berhasil selamat usai tersangkut di bebatuan di perladangan warga. Ketiganya mengalami luka-luka.
“Lokasi kejadian merupakan kawasan zona merah. Meski sudah dipasang portal dan berkali-kali dihimbau untuk tidak masuk ke kawasan itu, namun tetap diindahkan oleh warga. Alasan mereka untuk mencari nafkah demi kehidupan mereka,” kata Agustatius.
Dikatakan, pencarian korban hilang akan tetap dilakukan malam ini hingga pukul 21.00 WIB. “Jika tidak ditemukan tanda-tanda, akan dilanjutkan besok pagi. Saat ini kita terkendala akibat kekurangan penerangan. Namun secara pasif pencarian tetap dilakukan. Harapan kita, besok korban harus ditemukan,” kata dia.
Ia mengharapkan agar warga mematuhi himbauan untuk tidak memasuki kawasan zona merah. “Kedepan kita akan lebih tegas terhadap warga. Biarlah kita dikatakan kejam, yang penting tidak ada korban jiwa dan kejadian serupa tidak terulang kembali. Jika ada warga yang berada di zona merah, akan kita paksa keluar meninggalkan lokasi itu,” tutupnya.
Berdasarkan amatan SUMUTBERITA, suasana duka dan tangis tampak menyelimuti rumah duka di kediaman keluarga korban. Warga tampak berbondong-bondong menyambangi rumah duka menyaksikan jasad korban yang sebelumnya dibawa ke Puskesmas Tiganderket.
Pada malam hari, Dandim 0205/TK Letkol (Inf) Agustatius Sitepu didampingi Camat Tiganderket Hendrik Philemon Tarigan, BPBD Kabupaten Karo beserta rombongan melayat ke rumah duka di Desa Tanjung Merawa, Kecamatan Tiganderket.
Rencananya, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH bersama rombongan juga akan melayat korban, Selasa (10/05/2016).
- PARDI – MORAL