KARO, SUMUTBERITA.com – Banjir bandang menerjang Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo pada Selasa (7/5/2024) lalu. Peristiwa ini berdampak pada kerusakan tanaman milik petani setempat. Kerugian para petani diperkirakan mencapai setengah miliar rupiah.
Banjir juga berdampak bagi desa tetangga yakni Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.
Adapun data kerugian atas kerusakan lahan pertanian warga diketahui berdasarkan laporan kejadian yang disampaikan oleh Kepala Desa Semangat Gunung, Imran Surbakti, kepada Camat Merdeka sehari pasca kejadian yakni pada Rabu (8/5/2024).
Menurut Imran, kerugian akibat banjir bandang itu dialami oleh sekitar 34 Kepala Keluarga (KK). Kerugian puluhan KK warganya, kata Imran, diakibatkan terjangan banjir bandang yang mengenai lahan pertanian dan peternakan milik warga.
Tanaman berupa daun seledri, cabai, bawang dan selada, hanyut terbawa derasnya arus air. Situasi yang sama juga terlihat pada sektor peternakan. Dimana penduduk kehilangan ternak kolam (ikan nila dan ikan mas) dan darat (ayam dan bebek) akibat terjangan banjir.
Kepala Desa Semangat Gunung secara berjenjang diketahui memohon kepada Pemkab Karo agar dapat membantu pengadaan benih tanaman dan ternak, pupuk dan mulsa, dalam upaya petani memulai aksi tanam mereka.
Sementara itu, disampaikan dalam surat berisi laporan kejadian banjir di Desa Semangat Gunung, disebut akibat hujan deras yang terjadi selama dua jam mulai pukul 13.30 WIB-15.30 WIB. Hujan lebat mengakibatkan naiknya air permukaan dari pinggiran hutan di kaki Gunung Sibayak.
Air yang terus membesar, masuk ke dalam sungai petani. Adanya pendangkalan dan ketiadaan dinding penahan pada beberapa titik krusial di sungai petani, lantas mengakibatkan air semakin tidak terkendali.
Sungai petani yang tidak mampu menampung debit air akhirnya menerjang kawasan pertanian. Meski demikain, dalam surat laporan kejadian, terlihat sedikit janggal. Hal ini dikarenakan surat itu tidak memuat secara utuh kawasan yang diterjang banjir, atau dalam versi halus yang beredar disebut air yang meluap.
Padahal fakta lapangan dari video dan foto yang beredar, banjir kemarin juga memberi dampak pada kawasan wisata, salah satunya mengenai pemandian alam paling tersohor, Pariban.
Surat laporan kejadian oleh Kepala Desa Semangat Gunung seakan mengamini bantahan atau pernyataan hoax meluapnya air oleh sejumlah kalangan pada kejadian sebenarnya. Padahal banjir alias luapan air benar terjadi.
Meskipun, seiring surutnya air, aktifitas wisata di kawasan pemandian alam Pariban kembali berlangsung optimal seperti hari-hari biasanya, termasuk hari ini.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Karo, Juspri M. Nadeak dan Kabid Darlog BPBD Karo, Panji Surianto bersama tim dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumut sebelumnya melakukan pengecekan ke Desa Semangat Gunung, khususnya objek-objek wisata dan lahan pertanian yang terpapar luapan air.
Mereka menyebut, situasi itu disebabkan luapan air curah hujan yang tinggi saja. BPBD Karo dan BWS Sumut diketahui juga melanjutkan pemeriksaan jalur aliran air dari Desa Semangat Gunung ke Desa Doulu serta berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Doulu dan Danramil Berastagi.
Teks foto: BPBD Karo dan BWS Sumut melakukan pengecekan ke objek wisata pemandian alam Pariban dan lahan pertanian yang terpapar luapan air. SUMUTBERITA.com/ist
EDITOR: RED