LAPORAN : RAFLI – MEDAN
Perjuangan PSMS Medan di Indonesian Premier League (IPL) belumlah berakhir. Tim Ayam Kinantan yang kini menduduki peringkat 11 klasifika sementar masih memiliki kans, jika mampu memaksimalkan tiga pertandingan sisa.
PSMS saat ini mengantongi 13 poin dari 19 laga yang sudah digelar. Sementara, tim yang berada di posisi juru kunci, Bontang FC, mengalami pengurangan poin sehingga saat ini mengoleksi tujuh poin. Sementara itu, Persijap Jepara yang berada di peringkat 10 memiliki selisih satu poin dengan PSMS, namun telah menyelesaikan seluruh 22 laga dan mengalami pengurangan tiga poin saat tidak jadi menghadapi Semen Padang. Tiga hasil seri, atau satu kemenangan tim Ayam Kinantan dari tiga laga sisa akan membuat posisi PSMS Medan aman dari belenggu degradasi.
Salah satunya, menghadapi Arema Indonesia di laga kandang PSMS Medan, Minggu (8/7) mendatang, raihan poin menjadi hal yang mesti diraih untuk tetap menjaga asa tersebut. Dari segi atmosfer dalam tim, PSMS Medan memang kurang kondusif usai ditekuk Persema Malang 0-2, Sabtu (9/6) lalu dan ditahan Persiba Bantul 2-2, Sabtu (30/6) lalu. Sementara itu, Arema sedang berada dalam kondisi yang cukup positif setelah menekuk Persijap 0-1, Sabtu (30/6) silam, di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara. Sementara, Bontang FC yang batal menghadapi Persija Jakarta 16 Juni lalu juga mengalami pengurangan poin menjadi tujuh poin.
Chief Executive Officer (CEO) PSMS Medan, Freddy Hutabarat menyambut baik keputusan pemain untuk terus bertanding hingga kompetisi berakhir. Dia mengatakan, hal tersebut merupakan bentuk solidaritas pemain PSMS Medan yang harus diapresiasi. “Saya salut dengan pemain. Dengan kondisi begini mereka tetap mau tampil membela klub,” ungkap Freddy.
Untuk itu, Freddy pun mengaku dirinya terus melakukan langkah-langkah untuk mengupayakan pembayaran gaji pemain agar segera dilakukan. “Ya, kami terus berupaya berkomunikasi dengan konsorsium dan PSSI terkait masalah ini,” bebernya.
Soal peluang PSMS Medan untuk lolos dari jeratan degradasi, dirinya percaya dengan pemain yang berkomitmen untuk bertanding di sisa tiga pertandingan, pemain akan bermain sungguh-sungguh. “Kami percaya dengan tekad pemain untuk terus bertanding di sisa kompetisi. Mereka tentu tidak mau, tim PSMS harus tersingkir ke kasta kedua,” bebernya.
Sementara itu, wakil kapten PSMS Medan, Fadli Hariri, meyakini, rencana pemain PSMS menolak bertanding seperti sebelumnya, tidak akan terulang lagi. Dia yakin, seluruh pemain tetap akan berpegang pada komitmen untuk melanjutkan kompetisi hingga akhir musim. “Saya rasa tidak akan terjadi lagi. Bagaimanapun, kami akan terus melanjutkan hingga kompetisi berakhir,” beber Fadli.
Menurut Fadli, kondisi yang saat ini dialami PSMS Medan, juga dialami oleh sebagian besar klub lainnya. Dengan begitu, seluruh pemain tetap akan menjalankan pertandingan, seraya berharap, konsorsium segera membayarkan sisa gaji pemain yang terlambat. “Mogok pun kami, kondisinya tetap seperti ini. Jadi kalau sudah begini, ya, lebih baik terus dilanjutkan, karena kalau tidak, yang rugi tim kami sendiri. Kami lakukan tugas kami, dan mudah-mudahan masalah ini bisa segera diselesaikan,” tandasnya.